Cukup sering kita mendengar bahwa produk-produk luar negeri gagal diukai oleh konsumen Indonesia. Atau sebaliknya ada yang justru hanya laku di Indonesia, sementara di negara lain gagal. Tak hanya itu, kebijakan-kebijakan yang diadopsi dari luar negeri belum tidak jarang gagal diterapkan di Indonesia. Mengapa ini terjadi?

Salah satu kunci yang belum pas adalah kurang dipahaminya psikologi orang Indonesia sesungguhnya tidak sederhana. Umumnya psikologi yang diterapkan untuk mendukung produk atau kebijakan itu berbasis psikologi barat. Padahal Indonesia berbeda, yang paling mudah setidaknya terdapat lebih dari 1.000 etnis dan 700 bahasa di Indonesia. Dengan demikian adalah naïf jika psikologi yang diterapkan di Indonesia disamakan dengan masyarakat di belahan dunia lain. Untuk membuat kunci itu dibutuhkan satu subilmu psikolog yang disebut psikologi lintas budaya. Psikologi Lintas Budaya (PLB), yaitu sebuah studi komparatif dan kritis mengenai pengaruh-pengaruh budaya pada psikologi manusia.

Buku ini ditulis oleh Sarlito W Sarwono seorang ahli Psikologi Sosial yang telah lama memahami gejala psikologi lintas budaya di Indonesia. Naskah awalnya berasal dari bahan ajarnya, makanya bagi para peminat psikologi lintas budaya akan merasa diajak ikut perkuliahannya yang menarik dan atraktif. Acuan-acuan klasik dan terkini serta lintas ilmu (psikologi dan antropologi secara khusus) menjadikan buku ini berbobot secara akademik.

Sebagaimana peruntukannya untuk kuliah, maka buku ini amat berguna secara khusus bagi para mahasiswa yang mengikuti perkuliah psikologi lintas buadaya dan peneliti-peneliti yang hendak melakukan penelitian lintas budaya. Khalayak lain yang bisa menggunakan adalah para pengambil kebijakan, karena jelas psikologi orang Indonesia adalah khas, tak bisa disamaratakan.