Anbar Fajriya (201141032). Penerimaan Diri Pada Remaja Laki-Laki
Dengan Pola Asuh Grandparenting. Skripsi Psikologi Islam Universitas Islam
Negeri Raden Mas Said Surakarta.

Pola asuh grandparenting merupakan pola asuh anak yang dilakukan oleh kakek
dan nenek sebagai pengganti orang tua. Terdapat kerentanan psikologis anak
berpola asuh grandparenting seperti merasa kurang cintai, merasa dirinya berbeda,
dan kurang percaya diri. Penerimaan diri berkaitan dengan kondisi dimana individu
mampu menerima dan hidup dengan baik atas segala hal dalam dirinya baik
kelebihan dan kekurangan. Penelitian ini bertujuan meneliti gambaran penerimaan
diri pada remaja laki-laki dengan pola asuh grandparenting.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di
Desa Daleman, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Informan penelitian
berjumlah 3 dengan karakteristik remaja laki-laki, usia 13-18 tahun, dan berpola
asuh grandparenting. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Kredibiliitas data menggunakan teknik
triangulasi sumber. Adapun analisi data yang menggunakan Interpretative
Phenomenological Analysis (IPA) yang dikembangkan oleh Smith (2009).
Hasil penelitian adalah terdapat perbedaan penerimaan diri pada informan terkait
pola asuh grandparenting yang diterimanya. Perbedaan penerimaan diri tersebut
disebabkan oleh kelekatan antara informan dengan kakek-nenek dan orang tua
meliputi kepercayaan, komunikasi dan keterasingan. Juga terdapat perbedaan jenis
pola asuh yang diterapkan yaitu pola asuh permisif, ditunjukkan dengan tidak
adanya aturan tertentu, pendidikan bersifat bebas, dan tidak adanya hukuman. Dan
pola asuh otoriter ditunjukkan dengan adanya aturan tertentu, pendidikan diatur
kakek-nenek, adanya hukuman yang tegas, dan tidak memiliki kebebasan. Baik
pola asuh permisif dan otoriter memiliki kesamaan dimana tidak terbentuk pola
kelekatan dari pola asuh ini.

Kata kunci: Penerimaan Diri, Remaja, Grandparenting