Image of Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Di Sosial Media pada Remaja yang Mengalami Masalah Kesehatan Mental

PSIKOLOGI ISLAM

Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Di Sosial Media pada Remaja yang Mengalami Masalah Kesehatan Mental



Rafiqa Tri Cahayati (171141106). Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Di Sosial Media pada Remaja yang Mengalami Masalah Kesehatan Mental Skripsi: Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, 2024.
Sosial media menjadi bagian yang penting di kehidupan sehari-hari, terutama bagi remaja. Platform seperti Instagram, TikTok, X dan lain-lain tidak hanya digunakan sebagai sarana komunikasi, akan tetapi digunakan juga sebagai tempat di mana individu dapat mengekspresikan diri mereka, berbagi pengalaman, dan mencari dukungan sosial. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keterbukaan diri (self disclosure) di sosial media pada remaja yang mengalami masalah kesehatan mental
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Jumlah subjek dalam penelitian ini ada 2 informan utama dan 2 significan others dengan pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Serta teknik triangulasi sumber digunakan sebagai pemantapan kredibilitas penelitian. Teknik analisi data yang digunakan adalah pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, serta penarikan Kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosial media sering digunakan oleh remaja sebagai media pengungkapan diri mengenai perasaan dan pengalaman terkait kesehatan mental mereka. Remaja lebih nyaman mengungkapkan diri di sosial media dibandingkan dengan teman atau keluarganya.adapun faktor yang mempengaruhi keputusan remaja untuk mengungkapkan diri di sosial media karena adanya hubungan yang kurang baik dengan orang tua. Sosial media memberikan ruang bagi remaja untuk mengungkapkan perasaan seperti sedih, kecewa, dan frustasi yang sering kali sulit untuk diungkapkan secara langsung kepada orang terdekat. Namun, keterbukaan diri di sosial media juga memiliki risiko, seperti cyberbullying dan komentar negatif yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka lebih lanjut. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih peduli dan memahami kesehatan mental, serta memberikan dukungan yang positif kepada remaja yang mengungkapkan diri di sosial media.

Kata Kunci : self disclosure, sosial media, remaja.


Ketersediaan

SK202470124.12X7.150 CAH kPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH (2X7.150)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X7.150 CAH k
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
121 hal, 30 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X7.150
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this