Kemampuan untuk menerima segala hal yang ada pada diri sendiri memang tidak mudah dilakukan. Terlebih lagi pada mahasiswa yang sedang mengalami kecemasan, stres, maupun kebingungan dalam menghadapi tugas akhir. Mengendalikan diri dalam menghadapi berbagai situasi dan meluruskan niat hanya semata-mata mencari rida Allah dalam menjalani kehidupan sehari-hari dapat menjadi stimulus pada penerimaan diri. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara sabar dan ikhlas terhadap penerimaan diri pada mahasiswa tingkat akhir UIN Raden Mas Said Surakarta.
Penelitian ini meggunakan metode kuantitatif korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan skala liktert dengan 5 alternatif jawaban. Alat ukur yang digunakan yaitu skala sabar, skala ikhlas, dan skala penerimaan diri. Variabel penelitian ini berupa variabel independent (sabar dan ikhlas) dan variabel dependent (penerimaan diri). Karakteristik sampel penelitian ini yaitu mahasiswa semester 8-10 UIN Raden Mas Said Surakarta dengan usia 21-25 tahun. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, sehingga diperoleh sebanyak 283 mahasiswa.
Hasil analisis data menunjukkan sabar dan penerimaan diri memiliki korelasi positif dengan nilai koefisien korelasi 2,687 dengan nilai signifikansi 0,008 (p