Image of GAMBARAN RESILIENSI PADA MANTAN PECANDU NARKOBA SAAT MENGHADAPI RELAPSE PASCA KESEMBUHAN

PSIKOLOGI ISLAM

GAMBARAN RESILIENSI PADA MANTAN PECANDU NARKOBA SAAT MENGHADAPI RELAPSE PASCA KESEMBUHAN



Relapse merupakan proses yang sering kali dialami oleh pecandu narkoba pasca rehabilitasi. Terjadinya relapse pada pecandu narkoba bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi bagaimana cara pecandu dalam mengelola dan juga menyelesaikan masalah yang ada dikehidupannya setelah selesainya program rehabilitasi. Dalam faktor eksternal pecandu kembali ke narkoba karena adanya stigma dan tekanan sosial di lingkungnnya.
Resiliensi berperan penting dalam hal ini dikarenakan resiliensi merupakan kemampuan dari dalam diri individu untuk menghadapi kesulitan agar tercapainya kesembuhan pada mantan pecandu narkoba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui gambaran dari resiliensi dari mantan pecandu narkoba yang mengalami relapse pasca rehabilitasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berbasis fenomenologi dengan informan penelitian yang diambil menggunakan metode purposive sampling dengan keriteria: (1) Informan merupakan mantan pecandu narkoba yang pernah sembuh kemudian kembali (relapse), (2) Informan bersedia untuk diwawancarai, (3) Informan pernah menjalani proses rehabilitasi. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber guna menguji kredibilitas data yang diperoleh dan menggunakan thematic analysis yang dijelaskan oleh braun dan clarke untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan.
Hasil yang didapat dari penelitian ini menyebutkan terjadinya relapse pada mantan pecandu narkoba pasca proses rehabilitasi didasarkan pada faktor utama yang merupakan tekanan dari keluarga dan lingkungan. Faktor keluarga berupa perasaan tidak nyaman yang bersumber dari senggangnya hubungan pada orang tua, adanya tuntutan yang berat dari keluarga, dan munculnya perasaan rendah diri saat bersama keluarga. Sedangkan, faktor lingkungan berupa adanya pengaruh dari teman, terbentuknya pandangan negatif dari masyarakat yang cenderung merendahkan individu, dan tekanan dari masyarakat yang menyebabkan individu memilih kembali pada narkoba. Namun demikian, secara internal para narasumber memiliki keinginan untuk sembuh dan bangkit menjadi lebih baik. Resiliensi para narasumber terwujud dengan tiga sumber resiliensi: 1. I have (Dukungan eksternal seperti keluarga, teman), 2. I am (Kekuatan internal berupa keyakinan diri, nilai-nilai positif, dan optimisme), 3. I can (Keterampilan mengatasi masalah, mengontrol emosi, dan berkomunikasi secara efektif). Adapun resiliensi nrasumber tergambar dengan aspek yang dominan berupa regulasi emosi yang menjadikan individu membangun kestabilan emosi, kontrol terhadap impuls yang menyebabkan individu bisa menahan keinginanya untuk kembali mengkonsumsi narkoba, optimisme yang membangun kepercayaan bahwa segala yang mereka alami akan selesai dan menjadi lebih baik dari waktu-kewaktu, dan self efficacy yang menyebabkan terbangunnya kepercayaan diri untuk menghadapi masalah.


Ketersediaan

SK202570010.12X7.150 HUS gPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH (2x7.150)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X7.150 HUS g
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Sukoharjo.,
Deskripsi Fisik
93 hal, 30 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X7.150 HUS g
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this