Image of EPISTEMOLOGI KITAB TAFSIR SAFINAH KALLA SAYA'LAMÜN FI TAFSIRI SYAIKHĪNĀ MAIMÜN KARYA MUHAMMAD ISMAIL AL- ASCHOLY
(Studi Terhadap Ayat 19-23 Surah Al-Anbiya’)

ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR

EPISTEMOLOGI KITAB TAFSIR SAFINAH KALLA SAYA'LAMÜN FI TAFSIRI SYAIKHĪNĀ MAIMÜN KARYA MUHAMMAD ISMAIL AL- ASCHOLY (Studi Terhadap Ayat 19-23 Surah Al-Anbiya’)



Muhammad Amanullah Musyarof. NIM 201111082. Epistemologi Kitab Tafsir Safinah Kalla Saya'lamün Fi Tafsiri Syaikhīnā Maimün Karya Muhammad Ismail Al-Ascholy (Studi Terhadap Ayat 19-23 Dalam Surah Al-Anbiya). Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta.2024.

Epistemologi tafsir adalah disiplin ilmu yang menggali pertanyaan mendasar mengenai teori ilmu pengetahuan tentang tafsir. Berbagai hasil penafsiran al-Qur’an oleh para mufasir berbeda-beda, dipengaruhi oleh cara berpikir mereka yang terpengaruh oleh perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan kondisi sosio-historis. Kitab Safinah Kalla Saya’lamün Fi Tafsiri Syaikhīnā Maimün, sebuah karya tafsir kontemporer, berisi penafsiran KH. Maimun Zubair yang ditulis dan dibukukan setelah mengaji tafsir Jalalain, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh muridnya, Muhammad Ismail al-Ascholy. Peneliti fokus pada penafsiran KH. Maimun Zubair atas surah al-Anbiya ayat 19-23, karena ayat tersebut membahas tentang keesaan Allah.

Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-analitis dengan pendekatan epistemik. Teori epistemologi diterapkan untuk mengungkap pemahaman tafsir dalam kitab tersebut, khususnya terkait penafsiran surah al-Anbiya ayat 19-23. Validitas penafsiran diuji menggunakan dua teori kebenaran, yaitu koherensi dan pragmatis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber penafsiran dalam kitab Safinah Kalla Saya’lamün Fi Tafsiri Syaikhīnā Maimün mencakup Al-Qur’an, Hadis Nabi, pendapat sahabat, dan ra’yu. Metode yang digunakan adalah tafsir tahlili (analitis) dengan bentuk penafsiran bi ra’yi dan corak al-ijtima’i. Dari segi validitas, peneliti menyimpulkan bahwa penafsiran KH. Maimun Zubair bersifat koheren, menunjukkan konsistensi dalam aspek penafsiran yang dibangun sebelumnya. Selain itu, penafsirannya juga pragmatis, dengan semangat yang jelas dalam membahas problem dan solusi kehidupan sosial masyarakat, terutama dalam surah al-Anbiya ayat 19-23.

Kata Kunci: Epistemologi, Safinah Kalla Saya'lamün Fi Tafsiri Syaikhīnā Maimün, Muhammad Ismail Al-Ascholy

Muhammad Amanullah Musyarof. NIM 201111082. Epistemologi Kitab Tafsir Safinah Kalla Saya'lamün Fi Tafsiri Syaikhīnā Maimün Karya Muhammad Ismail Al-Ascholy (Studi Terhadap Ayat 19-23 Dalam Surah Al-Anbiya). Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta.2024.

Epistemologi tafsir adalah disiplin ilmu yang menggali pertanyaan mendasar mengenai teori ilmu pengetahuan tentang tafsir. Berbagai hasil penafsiran al-Qur’an oleh para mufasir berbeda-beda, dipengaruhi oleh cara berpikir mereka yang terpengaruh oleh perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan kondisi sosio-historis. Kitab Safinah Kalla Saya’lamün Fi Tafsiri Syaikhīnā Maimün, sebuah karya tafsir kontemporer, berisi penafsiran KH. Maimun Zubair yang ditulis dan dibukukan setelah mengaji tafsir Jalalain, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh muridnya, Muhammad Ismail al-Ascholy. Peneliti fokus pada penafsiran KH. Maimun Zubair atas surah al-Anbiya ayat 19-23, karena ayat tersebut membahas tentang keesaan Allah.

Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-analitis dengan pendekatan epistemik. Teori epistemologi diterapkan untuk mengungkap pemahaman tafsir dalam kitab tersebut, khususnya terkait penafsiran surah al-Anbiya ayat 19-23. Validitas penafsiran diuji menggunakan dua teori kebenaran, yaitu koherensi dan pragmatis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber penafsiran dalam kitab Safinah Kalla Saya’lamün Fi Tafsiri Syaikhīnā Maimün mencakup Al-Qur’an, Hadis Nabi, pendapat sahabat, dan ra’yu. Metode yang digunakan adalah tafsir tahlili (analitis) dengan bentuk penafsiran bi ra’yi dan corak al-ijtima’i. Dari segi validitas, peneliti menyimpulkan bahwa penafsiran KH. Maimun Zubair bersifat koheren, menunjukkan konsistensi dalam aspek penafsiran yang dibangun sebelumnya. Selain itu, penafsirannya juga pragmatis, dengan semangat yang jelas dalam membahas problem dan solusi kehidupan sosial masyarakat, terutama dalam surah al-Anbiya ayat 19-23.

Kata Kunci: Epistemologi, Safinah Kalla Saya'lamün Fi Tafsiri Syaikhīnā Maimün, Muhammad Ismail Al-Ascholy

Muhammad Amanullah Musyarof. NIM 201111082. Epistemologi Kitab Tafsir Safinah Kalla Saya'lamün Fi Tafsiri Syaikhīnā Maimün Karya Muhammad Ismail Al-Ascholy (Studi Terhadap Ayat 19-23 Dalam Surah Al-Anbiya). Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta.2024.

Epistemologi tafsir adalah disiplin ilmu yang menggali pertanyaan mendasar mengenai teori ilmu pengetahuan tentang tafsir. Berbagai hasil penafsiran al-Qur’an oleh para mufasir berbeda-beda, dipengaruhi oleh cara berpikir mereka yang terpengaruh oleh perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan kondisi sosio-historis. Kitab Safinah Kalla Saya’lamün Fi Tafsiri Syaikhīnā Maimün, sebuah karya tafsir kontemporer, berisi penafsiran KH. Maimun Zubair yang ditulis dan dibukukan setelah mengaji tafsir Jalalain, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh muridnya, Muhammad Ismail al-Ascholy. Peneliti fokus pada penafsiran KH. Maimun Zubair atas surah al-Anbiya ayat 19-23, karena ayat tersebut membahas tentang keesaan Allah.

Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-analitis dengan pendekatan epistemik. Teori epistemologi diterapkan untuk mengungkap pemahaman tafsir dalam kitab tersebut, khususnya terkait penafsiran surah al-Anbiya ayat 19-23. Validitas penafsiran diuji menggunakan dua teori kebenaran, yaitu koherensi dan pragmatis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber penafsiran dalam kitab Safinah Kalla Saya’lamün Fi Tafsiri Syaikhīnā Maimün mencakup Al-Qur’an, Hadis Nabi, pendapat sahabat, dan ra’yu. Metode yang digunakan adalah tafsir tahlili (analitis) dengan bentuk penafsiran bi ra’yi dan corak al-ijtima’i. Dari segi validitas, peneliti menyimpulkan bahwa penafsiran KH. Maimun Zubair bersifat koheren, menunjukkan konsistensi dalam aspek penafsiran yang dibangun sebelumnya. Selain itu, penafsirannya juga pragmatis, dengan semangat yang jelas dalam membahas problem dan solusi kehidupan sosial masyarakat, terutama dalam surah al-Anbiya ayat 19-23.

Kata Kunci: Epistemologi, Safinah Kalla Saya'lamün Fi Tafsiri Syaikhīnā Maimün, Muhammad Ismail Al-Ascholy


Ketersediaan

SK202520019.12X1 MUS ePERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH (2X1)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X1 MUS e
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Sukoharjo.,
Deskripsi Fisik
81 hal, 30 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X1
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this