Muhamad Saeful Fahri, NIM: 201111026, Relevansi Qur’an dalam Seni Jamjaneng (Studi Teks di Dukuh Legok Desa Blater Kecamatan Poncowarno Kebumen), Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, UIN Raden Mas Said Surakarta, 2024.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya suatu kesenian yaitu seni jamjaneng yang berasal dari Kebumen. Jamjaneng merupakan kesenian berjenis membranphone yang diprakarsai oleh Syekh Zamzani pada abad ke 18. Pada lirik syair seni jamjaneng itulah mengandung beberapa makna syariat yang ada dalam Al-Qur’an. Dalam bentuk kesenian itulah warga Dukuh Legok mengekspresikan nilai-nilai qur’an. Oleh karena itu tujuan adanya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik syair yang dibaca dalam seni jamjaneng yang ada di Dukuh Legok dan menganalisis relevansi syi’ir dengan nilai-nilai qur’an didalamnya.
Jenis penelitian ini berupa penelitian teks. Sumber data utama dari penelitian ini yaitu berupa teks syi’ir lirik jamjaneng yang dianggap mengandung beberapa makna qurani dan wawancara oleh pelaku kesenian jamjaneng. Teori yang digunakan adalah teori analisis isi milik Harold D. Lasswell. Ada dua poin dalam analisis ini yaitu analisis isi teks tersurat dan analisis isi teks tersirat.
Berdasar analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa redaksi syi’ir pada buku yang dibaca dalam seni jamjaneng adalah menggunakan bahasa Jawa yang divariasikan dengan lafadz yang di adopsi dari ayat Al-Qur’an. Hal tersebut bisa dilihat pada tiga syi’ir jamjaneng yang berjudul sun elingo, sucino badaniro dan yola podo nelongso. Adapun relevansi qur’an dalam ayi’ir tersebut tampak pada bagian teks asli yang direpresentasikan dalam tiga judul diatas dan makna dari bait-bait syi’ir yang mengarah ke beberapa makna ayat tertentu, saeperti pada syi’ir sun elingo yang relevan dengan surah Al-Baqarah ayat 152, sucino badaniro yang relevan dengan surah Al-Baqarah ayat 3-4, dan yola podo nelongso yang relevan dengan surah Al-Baqarah ayat 183.

Kata Kunci: Relevansi qur’an, Jamjaneng, Teks