Penelitian ini dilatarbelakangi oleh anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang memiliki gangguan pada konsentrasinya. Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah kondisi anak-anak yang memiliki ciri atau gejala kurang konsentrasi, hiperaktif, dan impulsif yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup. Mereka sering gagal dalam memusatkan perhatiannya, tingkat fokusnya sangat pendek. Sehingga di sekolah anak ADHD kesulitan dalam mengikuti pelajaran, dengan melakukan intervensi sedini mungkin untuk perkembangan anak ADHD dengan lebih baik. Dengan permaianan lempar tangkap bola sebagai media intervensi terapibermain untuk membangun konsentrasi belajar anak ADHD. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui bagaimana proses terapi lempar tangkap bola untuk membangun konsentrasi belajar anak ADHD di Klinik Terapi SLB Mandiri Putra Jumapolo Karanganyar.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, subjek pada penelitian ini sebanyak tiga terapis yang berada di Klinik Terapi SLB Mandiri Putra Jumapolo Karanganyar. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur, observasi partisipatif , dan dokumentasi berupa foto, video dan rekaman. Keabsahan data menggunakan trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini di lakukan diKlinik Terapi SLB Mandiri Putra Jumapolo Karanganyar.
Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui tiga tahap utama yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Maka pada tahap persiapan, alat terapi yang digunakan seperti bola dipilih sesuai kebutuhan anak untuk menarik perhatian mereka. Tahap pelaksanaan dimulai dengan pemanasan, pemberian instruksi sederhana, dan latihan lempar tangkap bola yang dilakukan secara bertahap, mulai dari pendampingan hingga kemandirian anak saat melakukan lempar tangkap bola. Tahap evaluasi dilakukan dengan mencatat perkembangan anak dalam durasi fokus, kemandirian, interaksi sosial, dan melibatkan kerja sama antara terapis dan orang tua. Pada hasil pelaksanaan menunjukan bahwa, terapi ini dapat membangun konsentrasi belajar anak ADHD.