Bimbingan pra-nikah adalah proses untuk membantu pasangan calon pengantin untuk menganalisis kemungkinan masalah dan tantangan yang akan muncul dalam rumah tangga mereka dan membekali mereka kecakapan untuk memecahkan masalah (Sofyan, 2009). Upaya untuk membantu calon suami dan calon istri oleh seorang konselor profesional sehingga mereka dapat berkembang dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya melalui cara- cara yang menghargai, toleransi dan dengan komunikasi yang penuh pengertian, sehingga tercapai motivasi keluarga, perkembangan, kemandirian, dan kesejahteraan seluruh anggota keluarga (Sofyan, 2009). Bimbingan pranikah sangat penting bagi individu yang bercita-cita untuk menikah, karena memberikan gambaran umum tentang kehidupan rumah tangga masa depan dan resolusi konflik. KUA (Dinas Agama) merupakan salah satu lembaga yang menawarkan bimbingan pranikah, khususnya di Kecamatan KUA Jaten, Kabupaten Karanganayar. Bimbingan ini sangat penting bagi mereka yang ingin tahu tentang pernikahan dan potensi keluarga yang bahagia. Ini membantu individu memahami bagaimana menavigasi tantangan membentuk keluarga dan mengatasi konflik di masa depan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Adapun proses pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak pasangan yang belum sepenuhnya siap menghadapi kehidupan bahtera rumah tangga. Masih banyak kurangnya pengetahuan terkait pembekalan bimbingan pranikah. Salah satu faktor penyebabnya yaitu faktor lingkungan dan ekonomi. Dan bimbingan ini menggunakan metode sharing time atau disebut juga ceramah.
Kata Kunci : Bimbingan Pranikah, Kesiapan Nikah, Ceramah