Buku ini menelaah pemikiran dan praktik sufisme tokoh- tokoh Muslim populer di Indonesia melalui kerangka teori praktik sosiolog Pierre Bourdieu, terutama konsep habitus, modal spiritual (spiritual capital) dan arena (field). Praktik sufi dapat dipahami sebagai interaksi dialektis antara habitus dan arena sebagai produk historis yang di dalamnya terjadi pertaruhan dan kompetisi di antara orang-orang yang memiliki modal spiritual. Arena menuntut individu untuk memiliki dan mengakumulasi modal-modal agar dapat mempertahankan dan meningkatkan kontinuitasnya. Modal spiritual yang dimiliki tersebut bernilai tinggi dan pada gilirannya dikonversi menjadi modal-modal lain termasuk modal ekonomi. Apalagi ketika dihadapkan dengan modernitas dan perubahan sosial yang cepat. Sungguh, praktik sufi merupakan realitas yang kompleks.