Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya tradisi menghidupkan al-Quran melalui syi’ir. Nilai-nilai kehidupan yang tertuang dalam syi’ir Nyai Maryam merupakan subtansi dari ajaran al-Quran. Syi’ir ini diciptakan oleh Nyai Maryam sebagai media dalam mengajarkan al-Quran. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk memaparkan proses transmisi dari praktik syi’ir Nyai Maryam dan mengetahui resepsi terhadap penggunaan syi’ir Nyai Maryam dalam kegiatan keagamaan yang diciptakan dari pemaknaan Nyai Maryam terhadap al-Quran. Adapun dalam penelitan ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) yang menggunakan pendekatan Living Quran dan validitas data triangulasi. Data-data didapatkan melalui teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber primer penelitian ini adalah syi’ir Nyai Maryam yang terdapat pada kitab Maulidul Barzanji Natsron yang ditunjang dengan sumber sekunder dari beberapa buku, jurnal dan karya ilmiah terdahulu. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data dengan memilih dan menyeleksi setiap data yang masuk dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Temuan riset adalah bahwa ajaran yang terkandung dalam syi’ir mengenai adab terhadap al-Quran dan nilai-nilai kehidupan menjadikan pengingat pembacanya akan pentingnya menjaga adab terhadap al-Quran. Adapun praktik pembacaan syi’ir ini masih terus dilestarikan sampai pada generasi sekarang dalam berbagai kegiatan keagamaan.