Image of Dinamika Emosi Penyandang Difabel Daksa Akibat Kusta di Paguyuban Sehati Sukoharjo

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

Dinamika Emosi Penyandang Difabel Daksa Akibat Kusta di Paguyuban Sehati Sukoharjo



Ridwan Toro. NIM: 201221215, “Dinamika Emosi Penyandang Difabel Daksa Akibat Kusta di Paguyuban Sehati Sukoharjo”. Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, Tahun 2024.
Penyakit Kusta selain mengakibatkan kecacatan fisik juga akan mempengaruhi kondisi emosi penderita. Terkena kusta mendapat tekanan seperti di kucilkan dalam keluarga, lingkungan sekitarnya dan kehilangan pekerjaan. Kemudian adanya komunitas difabel yaitu Paguyuban Sehati sebagai tempat inklusi berbagai penyandang difabel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dinamika emosi penyandang difabel daksa akibat kusta di Paguyuban Sehati Sukoharjo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi.Teknik pengumpulan data berupa wawancara langsung, observasi dan dokumentasi. Subjek yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Untuk menguji keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Metode analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan deskripsi dinamika emosi. Difabel daksa akibat kusta mengalami pengalaman emosi bermacam-macam, seperti emosi negatif itu sedih, khawatir, jengkel, kesal, putus asa, tidak rela, marah, malu, tidak percaya diri dan emosi positif itu ada senang, tenang, menikmati, cinta, semangat, ikhlas, bersyukur. Sedangkan dinamika emosi difabel daksa berupa emosi senang sebelum mengalami terkena kusta, perasaan sedih dan khawatir ketika mengetahui dirinya terkena kusta, merasa tenang dan menikmati karena adanya edukasi dari dokter, perasaan jengkel dan kesal akibat kelalaian petugas kesehatan, cinta dengan dirinya maka rutin mengkonsumsi obat agar cepat sembuh, perasaan putus asa dan dan tidak rela saat masa kritisnya karena di amputasi, emosi marah ketika mendapat tekanan seperti pengucilan, menghadapi pengucilan tersebut menjadikan dirinya rasa semangat, perasaan marah timbul kembali akibat tertipu karena foto dirinya dijadikan open donasi, lalu dirinya merasa diterima adanya sosialiasi, kemudian merasa malu dan tidak percaya diri menjadi difabel daksaa. Lalu bergabung di Paguyuban Sehati serta merasa membaik dan sembuh dirinya merasakan senang, ikhlas dan bersyukur


Ketersediaan

SK20243085.12X7.15 RID dPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAHTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X7.15 RID d
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
100 hlm, 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X7.15
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this