Image of PENAFSIRAN SUFISTIK KH. MUHAMMAD SHALEH BIN UMAR AS-SAMARANI

ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR

PENAFSIRAN SUFISTIK KH. MUHAMMAD SHALEH BIN UMAR AS-SAMARANI



ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang penafsiran sufistik yang terdapat dalam tafsir Faiḍ ar-Raḥmān yang ditulis oleh Muhammad Shaleh bin Umar al-Samarani, selanjutnya disebut Shaleh Darat. Mengingat tafsir Faiḍ ar-Raḥmān sangat kental dengan nuansa sufistiknya, maka penulis memfokuskan pada tafsir surat al-Fātiḥah.
Shaleh Darat menulis tafsir ini dengan menggunakan bahasa Jawa (Arab Pegon). Shaleh Darat merupakan pelopor pertama kali penulisan tafsir di Jawa dengan menggunakan aksara pegon. Seperti yang telah dinyatakanShaleh Darat dalam muqadimah tafsirnya, bahwa orang awam tidak ada yang mengerti maknanya al-Qur’an, karena al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab. Maka dari itu Shaleh Darat bermaksud membuat terjemahan arti al-Qur’an, baca: bahasa Jawa (Arab Pegon). Selain itu, agar tidak diketahui Belanda yang waktu itu melarang penerjemahan al-Qur’an ke dalam bahasa Melayu atau Jawa. Hal itu, menunjukkan bahwa Shaleh Darat adalah seorang ulama yang sangat berpengaruh di masyarakat.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penafsiran surat al-Fātiḥah dalam tafsirFaiḍ ar-Raḥmān karya Shaleh Darat?. Penafsiran siapa mempengaruhi pemikiran Shaleh Darat dalam tafsir Faiḍ ar-Raḥmān?. Apa kelebihan dan kekurangan penafsiran Shaleh Darat dalam tafsir Faiḍ ar-Raḥmān?.
Penelitian ini bersifat library research atau kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Amin al-Khulli, yaitu dirāsah māḥaula al-Qur’ān dan dirāsah māfî al-Qur’an nafsihī. Teori Amin al-Khulli ini semula untuk mengkaji teks al-Qur’an, tetapi dalam penelitian ini, teori Amin al-Khulli digunakan untuk menganalisis tafsirFaiḍ ar-Raḥmān dari segi sufistik yang melingkupi penulisan tafsir. Sehingga dirāsah mā ḥaula al-Qur’ān menjadi dirāsah māḥaula at-tafsīr, dan dirāsah mā fî al-Qur’an nafsihīmenjadi dirāsah mā fi al-tafsīr nafsihī.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran sufistik yang terdapat dalam tafsir Faiḍ ar-Raḥmān menggunakan tasawuf ‘amali yaituShaleh Darat menafsirkan surat al-Fātiḥah dengan merinci bagian-bagian ayatnya dan selalu menghubungkan dengan makna tersirat dari suatu ayat dengan pandangannya. Kemudian tokoh-tokoh yang mempengaruhi penafsiran Shaleh Darat adalah al-Ghazālī, Ibn ‘Arābī, ar-Rāzī dan al-Baiḍāwī, kemudian salah satu kelebihan tafsir Faiḍ ar-Raḥmān adalah sebuah kitab tafsir al-Qur’an yang pertama di Jawa menggunakan bahasa Jawa (Arab pegon). Sedangkan salah satu kekurangannya adalah kurang memperhatikan kualitas hadis yang dijadikan keterangan dalam penafsirannya, apakah hadis itu ṣaḥīḥ atau ḍa’īf.
Kata Kunci :Shaleh Darat, Sufistik, Tasawuf ‘Amalī, Tokoh-tokoh.


Ketersediaan

SK201720019.12X1 FAR p c.1PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH (2X1 FAR p c.1)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X1 FAR p
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
80 hal. 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X1
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this