Muqodaroh. 171121033, Makna Simbolik Dalam Tradisi Sedekah Bumi di Desa Randurejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan (Perspektif Teori Semiotika Charles Sanders Peirce). Program Studi Aqidah dan Filsafat
Islam. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Raden Mas Said Surakarta. Tahun 2024.

Tradisi sedekah bumi merupakan sebuah tradisi yang masih dilaksanakan oleh masyarakat desa Randurejo sampai saat ini setiap satu tahun sekali. Tradisi ini merupakan tradisi peninggalan dari nenek moyang terdahulu sangat penting untuk dikaji dalam ranah keilmuan untuk mengetahui makna simbol yang ada di dalamnya. 1) Apa makna simbolik yang terkandung dalam tradisi sedekah bumi di Desa Randurejo. 2) Bagaimana peran masyarakat dalam melestarikan tradisi sedekah bumi di Desa Randurejo. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam tradisi sedekah bumi. 2) untuk mengetahui peran masyarakat dalam melestarikan tradisi sedekah bumi di Desa Randurejo.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Pada penulisan penelitian, pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode penelitian lapangan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer diperoleh dari para informan yang terlibat dan memahami tentang latar belakang tradisi sedekah bumi tersebut, sumber data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, artikel, internet, dokumentasi desa, dan sumber lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif, intepretasi, dan hermeneutik.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa 1) makna simbolik yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi sedekah bumi yaitu sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas melimpahnya hasil panen padi. Juga sebagai permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi keselamatan, kesehatan, keberkahan, rezeki yang melimpah, bumi yang dipijak agar tetap utuh, tidak ada bencana yang melanda Desa Randurejo dan masyarakat Desa Randurejo menjadi masyarakat yang makmur dan sejahtera. 2) Peran masyarakat Desa Randurejo dalam melestarikan tradisi sedekah bumi yakni dengan cara melaksanakan tradisi sedekah bumi. Ada perbedaan pandangan mengenai peranan ataupun makna inilah nantinya akan didamaikan menggunakan perspektif semiotika Charles Sanders Peirce supaya tidak ada kejadian pembubaran di tahun-tahun berikutnya oleh kelompok-kelompok tertentu. Dalam aplikasi teori semiotikanya yang didapat ialah konsep Rahmatan Lil Alamin. Selain itu saling menghormati, menghargai, dan menjaga kerukunan antar warga agar tetap terjalin dengan baik. Sehingga nantinya apa pun kegiatan yang dilaksanakan akan berjalan dengan lancar.