Defi Lailatul Nur Mauludah. NIM: 181141086. Pola Asuh Pada Anak Disabilitas Rungu yang Beprestasi Cabang Olahraga Atletik. Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Radn Mas Said Surakarta, 2023.
Anak disabilitas rungu merupakan anak yang mempunyai gangguan pada pendengaranya sehingga tidak dapat mendengarkan bunyi sama sekali. Namun dengan keterbatasan anak mampu berprestasi pada cabang olahraga atletik. Hal ini tidak terlepas dari bagaimana pola asuh orang tua kepada anaknya sehingga anak dapat menunjukan prestasinya meskipun dengan keterbatasan yang dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pola asuh pada anak Disabilitas rungu yang berprestasi pada cabang olahraga atletik.
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif fenomenologi. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik snowball sampling. Informan pada penelitian ini adalah Orang tua anak disabilitas rungu yang berprestasi pada cabang olahraga atletik sejumlah 2 orang sebagai informan utama dan 2 informan tambahan yang merupakan tetangga informan terdekat. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis fenomenologi dari Moustakas. Sedangkan kredibilitas penelitian menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gambaran pola asuh yang dilakukan orang tua pada anak disabilitas rungu yang berprestasi pada cabang olahraga atletik menerapkan pola asuh yang berbeda. Pada informan pertama menerapkan pola asuh demokratis. Pola asuh demokratis merupakan pola asuh dimana orang tua memberi kasih sayang dan perhatian penuh dan tidak mengesampingkan kebebasan yang merupakan bagian dari hak anak, orang tua bersikap terbuka kepada anak, orang tua memberikan kebebasan pada anak namun masih dalam pengawasan, adanya kerjasama orang tua, orang tua melibatkan anak dalam aktivitas sehari-hari serta orang tua sesekali memarahi anak bila di perlukan. Sedangkan pada informan kedua menerapkan pola asuh otoriter yang merupakan cara orang tua mendidik anak dengan bertindak tegas serta adanya tekanan terhadap anak untuk menuruti segala perintah dan keinginan orang tua, orang tua memberikan ruang bagi anak untuk bermain namun disisi lain orang tua memberikan batasan yang tegas kepada anak, adanya kerjasama orang tua, orang tua melibatkan anak dalam aktivitas sehari-hari serta mendorong anak untuk bersikap mandiri. Pola Asuh yang diterapkan kedua informan berbeda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi, pendidikan orang tua dan kepribadian orang tua.
Kata kunci: Pola asuh, Disabilitas rungu, Prestasi Olahraga atletik