Nana Valentina, 191141036, PERILAKU AGRESIF PELAKU KLITIH PADA KOMUNITAS REMAJA. Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, Tahun 2022.

Klitih memiliki kepanjangan yang artinya Kliling Golek Getih (Keliling Mencari Darah). Fenomena Klitih yang dilakukan oleh kalangan komunitas remaja menyebabkan keresahan bagi masyarakat sekitar. Perlunya identifikasi lebih dalam mengenai proses remaja melakukan tindakan aksi Klitih. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menggali lebih dalam bagaimana perilaku agresif pelaku aksi Klitih pada komunitas remaja.
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian ini adalah remaja rentang Usia 15-18 Tahun, pernah melakukan aksi klitih, dan tergabung dalam suatu komunitas yang berjumlah tiga orang. Teknik pengambilan sampel penelitian dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga pelaku melakukan aksi Klitih atas dasar kemauan sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun.
Perilaku agresif memiliki empat aspek yang dapat menggambarkan bagaimana perilaku agresif pada pelaku aksi klitih. Agresi fisik berupa melukai korban dengan senjata tajam, mengambil barang yang dimiliki korban. Agresi verbal berupa ejekan yang dilakukan di sosial media dengan kata-kata kotor, ajakan untuk berkelahi, serta diikuti perasaan marah saat melakukan Klitih. Kemarahan bentuk agresi tidak langsung yang melibatkan perasaaan terhadap orang atau objek tertentu. Permusuhan sebuah komponen kognitif agresif, mencakup perasaan keinginan untuk menyakiti orang lain dan perasaan ketidakadilan. Dapat disimpulkan bahwa pelaku klitih pada komunitas remaja memiliki kestabilan emosi yang masih rendah sehingga menimbulkan perilaku agresif dengan cara melakukan aksi klitih di jalan raya.

Kata Kunci: Klitih, Perilaku Agresif, Remaja