Siti Maslahatul Khaer. NIM: 191111019. Tafsir Surah Al-Fatihah Ayat 1-5
Perspektif Ustadz Afifi M.M Di Akun Instagram @Smart.quraners (2021-2022).
Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah,
Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. 2023.
Dalam sejarah pengajaran Al-Qur’an diketahui bahwa Al-Qur’an diajarkan
secara langsung, antara guru dan murid dengan menggunakan tradisi lisan.
Berbeda dengan saat ini dimana model pengajaran Al-Qur’an tidak hanya dengan
menggunakan tradisi lisan tetapi juga melalui media digital. Penggunaan media
digital dalam proses menyampaikan pembelajaran tersebut memungkinkan
seseorang untuk menyimpan informasi yang disampaikan secara lisan, sehingga
meninggalkan jejak digital. Salah satunya yaitu kajian tafsir pada program tahfiz
yang ada di akun instagram @smart.quraners melalui program ngoran (ngobrolin
Al-Qur’an) di youtube, yang mana terdapat kajian tafsir surah Al-Fatihah yang
disampaikan secara langsung (lisan) oleh ustadz Afifi Marzuki Muslim yang juga
akan dijadikan sebagai objek penelitian oleh penulis. Penelitian ini bertujuan
untuk mengungkap latar belakang dan pola kelisanan yang terdapat pada tafsir
surah Al-Fatihah yang disampaikan oleh ustadz Afifi Marzuki Muslim tersebut.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reasecrh). Sumber data
primernya diperoleh dari hasil wawancara dengan pendiri akun yaitu ustadzah
Nadia Ulwani dan ustadz Afifi, juga melakukan observasi melalui video-video
ngoran tafsir surah Al-Fatihah yang disampaikan oleh ustadz Afifi, serta
dokumentasi. Sedangkan sumber data sekundernya berasal dari literatur-literatur
yang berhubungan dengan kajian tafsir di media sosial dan tafsir lisan, baik itu
buku-buku, jurnal, maupun artikel ilmiah. Seluruh data tersebut selanjutnya
dianalisis menggunakan teori kelisanan milik Walter J. Ong. Kelisanan
merupakan suatu tradisi yang tak akan pernah hilang, karena membaca suatu teks
berarti melisankannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, latar belakang tafsir surah
Al-Fatihah adalah bukan atas dasar keinginan ustadz Afifi sendiri melainkan
dorongan dari pihak akun @smart.quraners guna memberikan suntikan semangat
bagi para pesertanya. Kedua, untuk pola kelisanannya ustadz Afifi menggunakan
setidaknya 6 ciri-ciri kelisanan yaitu, 1) Agregatif; 2) Berlebih-lebihan; 3)
Konservatif atau tradisional; 4) Dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari; 5)
Empatis dan partisipatif alih-alih berjarak; 6) Bergantung situasi. Adapun hal baru
yang ditemukan dalam penelitian ini adalah pertama, bahwa ternyata residu tidak
hanya terdapat pada tradisi tulis sebagaimana tesis Walter J. Ong, melainkan juga
dimiliki oleh tradisi lisan. kedua, kecanggihan teknologi dan dunia yang semakin
modern memudahkan manusia untuk melakukan pelacakan jejak digital, termasuk
dalam akun instagram @smart.quraners yang mengandung muatan dakwah
berbasis tafsir yang dilakukan oleh ustadz Afifi Marzuki Muslim. Residu yang
terdapat dalam tradisi lisan sangat dipengaruhi oleh keberadaan alat-alat digital
dan banyaknya media sosial.
Kata Kunci: Tafsir lisan, Ngoran, sosial media